Rabu, 06 Januari 2016

Klarifikasi Masalah 03

Raden Suminto : Di Komplek Kami Tidak Ada Ajaran Aliran Sesat


Terbit =  Wed, 15 Apr 2015 @10:39  


Foto : Raden Suminto Tengah  Di dampingi Abah Sulthon dan Anggota Aliansi Tajam Abu Khoir saat memberikan keterangan Pers, kepada Wartawan di Semarang.

 SEMARANG-Borgol.com –  Raden Suminto Joyo Kusumo Ketua Yayasan Karaton Glagah Wangi Dhimak, yang juga bergelar Kanjeng Sri Sultan Suryo Alam Joyo Kusumo  membantah keras atas tudingan dari sejumlah oknum  ,bahwa dirinya melakukan Ajaran Aliran Sesat kepada para pengunjung makam Sinuwun Agung Joyo Kusumo atau Syekh Subakir dan komplek makam Syekh Siti Jenar.  

“Ajaran Sesat seperti apa, kami orang muslim sudah tentu  beribadah seperti  ummat muslim pada umumnya ,bahkan setiap jum,at Legi Komlek kami selalu ramai di kunjungi Masyarakat berbagai daerah untuk berziarah , mengaji ,membaca tahlil dan biasanya di lanjutkan dengan gelar budaya sebagaimana keberadaan kami di sini yaitu di beri amanat untuk nguri nguri Adat Kesultanan Budaya Demak “ujar Raden Suminto di dampingi Ketua Aliansi LSM Tajam dan Ormas Pejuang Rakyat Nusantara (PERNUSA ). Abah Sulton kepada Wartawan di semarang Selasa (14/4/15).  

Menurutnya,pihaknya perlu meluruskan tudingan itu agar tidak menjadi keresahan di kalangan Masyarakat yang selama ini hidup aman damai tiba –tiba di munculkan isu  atau Fitnah yang tidak mendasar itu.  

Di jelaskan Raden,bahwa isu atau Fitnah yang di gulirkan kepada dirinya tidak hanya terjadi pada saat ini melainkan pada Tahun 1999  juga pernah terjadi pada waktu itu kata dia sudah di mediasi oleh Kodim Demak dan di kodim tidak terjadi apa-apa semua sudah klir dan tudingan  tidak terbukti ,namun masyarakat yang di duga telah Terprovokasi oleh oknum tidak bertanggung jawab itu telah menyebabkan tindakan anarkis yaitu sampai melakukan  pembakaran Komlek makam situs bersesejarah yang oleh pemerintah pada tahun 2006 lalu dimasukan sebagai cagar budaya itu ,katanya.

"itu tidak terbukti dan sudah muncul permintaan maaf dari salah satu lembaga yang mengkordinir. Kami berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh tindakan oknum yang menyebut adanya aliran sesat di Demak," jelasnya.

Di Jelaskan , dirinya mendapat tugas mengelola dan mengurus makam dari keluarganya yang diakui masih trah Sunan Kalijogo itu pada tahun 1986. Karena terbengkali , dirinya dimintai mengurus dan menguri-nguri budaya. Sejak itu dirinya mengurus makam dan aktif di yayasan yang telah berbadan hukum itu .  

Sementara itu Abah Sulthon Selaku Ketua DPP Aliansi Tajam /Ketua PERNUSA  Jateng .menegaskan,menindak lanjuti surat pemberitahuan yang di tujukan ke DPP ya pada bulan Maret Lalu ,yang isinya menyebutkan bahwa Ir,Rahdin H Iskandar Harun yang memakai gelar Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin Itu  adalah ketua umum LSM Paguyuban HZKPD .  
“jadi dia bukan Sultan Palembang Darussalam bukan berasal dari nasab Sultan Mahmud Badaruddin II Pahlawan Nasional Dari Sumatera Selatan .Ir,Rahdin itu Sebelumnya Ketua LSM Paguyuban HZKPD yang pada tahun 2006 pada acara Halal Bihalal di beri gelar Sultan oleh Budayawan Alm Djohan Hanafiah sehingga dia kemana mana bahkan diinternet selalu memakai gelar Sultan ”katanya.


Menurut Abah sulton hal itu juga terjadi di Kab,Demak Ir. Rahdin (Sultan Iskandar yang pada saat itu di bantu oleh salah satu tokoh di demak  telah mengumpulkan Masyarakat ,tokoh tokoh para Kyai ,dan Banser .sehingga kalau di kaji dengan masalah Raden Suminto yang di laporkan Ke- Kejari Demak oleh Ir,Rahdin yang mengaku Sultan Palembang dengan cara mempengaruhi para tokoh agama di Demak patut di duga bahwa itu ada unsur masalah senang atau tidak senang ,maka dari pihak keluarga Raden Suminto melalui Aliansi Tajam   perlu  Mengklarifikasi masalah tersebut, Karena menurutnya yang sebenarnya kerabat Kesultanan Palembang itu adalah Raden Suminto Joyo Kusumo dan itu sudah di nobatkan .**(tomo)

==  


Tidak ada komentar: