Rabu, 30 April 2014

12. Karaton Glagahwangi Tanggal 7 Juni 2013 (Menara-madina)

12. Karaton Glagahwangi Tanggal  7 Juni 2013 (Menara Madina)

Web = penerbit-menara-madina.blogspot.com

Gelar Budaya Kesultanan Demak 07 Juni 2013  









( Gelar Budaya di Karaton Glagahwangi Dhimak di Demak )


Menguri-uri Budaya Kesultanan Demak Bintoro
Pagelaran Budaya Kesultanan Demak yang diadakan DYMM Sultan Suryo Alam Raja Demak berjalan dengan meriah dan sukses. Rabu-Jumat, 5-7 Juni 2013 di Karaton Gelagahwangi Dhimak Jl Pangeran Demak 100 Demak Jawa Tengah. Berikut ini laporan posmo.

Gelar Budaya ke-4 tahun 2013 ini dimulai Rabu malam Kamis, (5/6) dengan acara pemberian gelar dari Ratu Syarifa Malaysia kepada DYMM Sultan Suryo Alam dan pemberian cinderamata blangkon dan pin dari DYMM Sultan Suryo Alam kepada juru kunci Keraton Ario Penangsang Cepu.
Kemudian dilanjutkan dengan pemberian gelar kekerabatan warga dalem. Pemberian gelar ini diikuti abdi dalem dari berbagai daerah Jawa. Di antara gelar kekerabatan yang diberikan adalah gelar Ki Ageng, Mas Ngabehi, Mas Lurah, Raden Ngabehi, Mas Bekel, Mas Tumenggung, Mas Ayu, Ngabehi, Raden Tumenggung, Kanjeng Tumenggung, dan Kanjeng Raden Tumenggung.
“Ada gelar kekerabatan yang diberikan kepada warga baru dengan gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) adalah Nur Firdaus Ginting Suka, Mukayani, Gus Man, Eko Wahyudi, dan Sadin Subekti. Mereka telah kami pertimbangkan kelayakannya dan berhak mendapat gelar tersebut. Karena tidak semua orang bisa mendapatkan gelar ini,” ujar KRT Puji Purwito Humas Karaton Glagahwangi Dhimak Demak, Jawa Tengah.
Usai mengadakan gelar kekerabatan dilanjutkan dengan acara peringatan Isra’ Mikraj Nabi Muhammad SAW dan haul Syekh Subakir. Peringatan ini bukan dalam bentuk ceramah sebagaimana pengajian akbar pada umumnya, melainkan dalam bentuk pagelaran wayang. Yaitu ustadnya menyampaikan dengan menggunakan media wayang kulit.
Keesokan harinya pada Kamis malam Jumat, (6/6) diadakan gelar kerabat yang diberikan kepada Sultan Nusantara, tokoh nasional seperti Sutiyoso, mantan Gubernur DKI Jaya dan Datuk dari Malaysia, raja Roma Italia serta undangan luar negeri lain dari Singapura, Filipina, dan Thailand. Adapun pemberi gelar kepada mereka adalah Sultan Suryo Alam raja Demak dan Prabu Jauhari Notobroto Raja Nusantara dari Malaysia. Disaksikan Raja Kurabsi kerajaan Karo.
“Pemberian gelar kekerabatan pada tokoh nasional Indonesia dan datuk dari Malaysia, Filipina, Singapura dalam upaya menguri-uri budaya Kesultanan Demak Bintoro dan mengumpulkan balung yang berserakan kembali menjadi satu,” ujar DYMM Sultan Suryo Alam raja Demak.
Suasana pemberian gelar kekerabatan tahun ini berlangsung sangat meriah dan berjalan dengan lancar. Semua yang mendapat gelar kekerabatan dan undangan yang hadir merasakan kepuasan. Karena mendapat dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun aparat keamanan.

Pusaka Majapahit
Setelah pemberian gelar budaya berakhir dilanjutkan dengan pepasrahan pusaka Majapahit oleh Ketua Lembaga Adat Majapahit Pangeran Agus dari Mojokerto. Suasana kemudian berubah menjadi khusuk. Karena seluruh undangan yang hadir memperhatikan acara prosesi pepasrahan pusaka yang cukup keramat itu.
Prosesi penyerahan pusaka sebagai pertanda berakhirnya acara pemberian kekerabatan. Kemudian dilanjutkan dengan acara jamuan makan. Khas Kesultanan Demak di lokasi masjid yang sedang dibangun. Tampak persatuan dan kesatuan di antara para undangan yang merupakan masih dalam satu saudara berasal dari Kesultanan Demak Bintoro.
Usai jamuan makan undangan dihibur dengan Pagelaran Wayang Kulit dengan lakon Gatot Koco Jadi Ratu. HUSNU MUFID


Diposkan oleh Penerbit Menara Madina di (2013/06) 04.16

Tidak ada komentar: