Blog Asli => http://kesultanandemak2.blogspot.com
RADEN SUMITO JOYOKUSUMO
MASA KANAK-KANAK :
R.Sumito
joyokusumo lahir di demak, 6 maret 1972 putra dari seorang R. sugiman giri
atmojo dan ibu asmirah bodin soekerto. Pada saat masih kanak-kanak memiliki
nama kecil raden sumito. Ayahnya memberikan nama depan dengan nama raden karena
memang memiliki garis keturunan keluarga bangsawan dari sultan demak bintoro.
Selain
itu diartikan sebagai keturunan ( darah ) yang baik. Sedangkan kata sumito
diartikan memiliki cita-cita yang tinggi demi kejayaan dan kemakmuran mahluk
allah. Kemudian nama kusumo bunga sesama mahluk hidup dan Jaya berarti sukses
dalam segala hal. Khususnya dalam hal kebaikan.
Dengan
demikian, ayahnya memiliki cita-cita agar nantinya setelah dewasa Raden Sumito
menjadi orang yang berguna bagi masyarakat banyak dan memiliki cita-cita yang tinggi.
Untuk
mewujudkan cita-citanya itu, maka ayah R. Sumito mendidik dengan ajaran-ajaran
leluhur dan ilmu pengobatan. Ilmu tersebut diterimanya dengan sebaik-baiknya.
Oleh karena itu diusianya yang masih kanak-kanak telah mampu menguasai ilmu
leluhur dan ilmu pengobatan yang dimiliki ayahnya, cukup banyak orang yang
heran dan kagum dengan kemampuan yang dimiliki olehnya.
Di
usia kanak-kanak ayahnya menyekolahkan di SD sekitar rumahnya Desa Kenep
Mangunjiwan Demak. Seperti anak-anak pada umumnya suka bermain-main dan
menggembala ternak. Cukup banyak ternak yang digembala sepulang dari sekolah
dan hari libur.
Disini
R. Sumito mampu membaca bahasa hewan peliharaanya, pergaulannya dengan
binatang-binatang ternak peliharaanya itu membuat R. Sumito mampu bergaul
dengan burung-burung yang ada di tanah persawahan dan kebun. Banyak burung yang
datang dengan sendirinya mendekat. Berbagai jenis burung datang ketika sedang
menggembala kambing dan ternak lainnya yang jumlahnya mencapai puluhan ekor.
Sepertinya dia mampu berbicara dengan burung-burung di sekitar demak. Bahkan
dengan ular pun bersahabat. Oleh sebab itu, dirinya kebal terhadap bias ular
dan anti racun ular jenis apapun. Kelebihan yang di miliki R. Sumito Joyokusumo
ini membuat banyak masyarakat yang merasa kagum dan meminta pengobatan agar
penyakitnya dapat disembuhkan. Permintaan masyarakat itu selalu ia
kabulkan. sehingga banyak yang tersembuhkan dari penyakit, baik melalui
pijat refleksi maupun dengan menggunakan ramuan obat herbal. Kesediaannya menyembuhkan
penyakit dari orang-orang yang datang ke rumahnya sebenarnya ada yang
menyuruh. Tapi orangbya tidak kelihatan . batin dan fikirannya seperti ada yang
menggerakan. Sehingga orang-orang yang datang meminta pertolongan lagsung saja
di setujui tanpa di tolak, baik pada siang maupun malam hari.
Di
tengah-tengah kesibukannya untuk mengobati masyarakat, jika ada waktu yang
luang di gunakan untuk bermain-main bersama teman-temannya. Seperti main
layang-layang, berlari dan berenang di sungai tuntang. Maklum pada waktu itu
anak-anak seusia dia banyak yang suka bermain daripada belajar seperti
anak-anak sekarang. Tidak lupa kalau sudah mendekati maghrib, belajar mengaji
di sebuah langgar pada seorang kiai kampong yang mengajarkan agama islam.
Bahkan kadang-kadang tidur di langgar juga. Ilmu agama yang di miliki cukup
bagus. Ilmu yang diajarkan kiainya dapat di amalkan dalam kehidupan
sehari-hari. Khususnya masalah ahlaqul karimah.
MASA SMP :
Setelah
lulus dari sekolah dasar (SD) kenep mangunjiwan demak melanjutkan sekolah
ketingkat yang lebih tinggi. Yaitu ke sekolah menengah pertama (SMPN 3) kenep
mangunjiwan demak. Meskipuntelah duduk dibangku SMP, R. sumito masih
menggembala ternak dan kambing orang tuanya. Tapi bila waktu libur sekolah
menyempatkan diri untuk belajar ilmu pencak silat dan olah kanuragan.
Selama
belajar ilmu bela diri pencak silat, R. sumito mengenal ilmu pernafasan dan
tenaga dalam. ilmu tersebut dipelajari dengan sungguh-sungguh hingga menguasai
dengan sempurna. Penguasaan atas ilmu pencak silat ini tidak membuat R. sumito
suka berkelahi dengan siapapun yang menentangnya, melainkan ilmu itu disimpan
dengan baik dan seakan-akan tidak memiliki. Sementara banyak anak-anak muda
yang memamerkan ilmu silat dengan menantang duel dengan orang lain guna
menjajal ilmu yang dimiliki selama ini.
Sikap
arif dan bijaksana yang dimiliki R. sumito membuat teman-temannya senang dan
dijadikan pemimpin dikalangan anak-anak muda. Pandangan matanya yang
menyejukkan dan perilakunya yang tidak sombong membuat para preman takut dan
segan untuk berbuat jahat didesanya. Lebih memilih menjauh, sehingga desanya
aman dari ganguan para preman.
Saat
duduk dibangku SMP ini R. sumito joyokusumo mulai mengenal hidup lelaku atau
semedi. Yaitu tinggal ditempat-tempat sunyi untuk mendapatkan wangsit atau
membersihkan hati agar mendapat sebuah ketenangan jiwa. Ia mulai menyukai
tinggal di makam-makam yang cukup banyak disekitar desanya. Khususnya makam
para raja, bangsawan kerajaan demak yang tidak diurus oleh ahli warisnya.
Seperti makam astaba gedhong kenep demak dan makam lingkungan masjid demak
bintoro serta makam sunan-sunan.
Di
makam tersebut, merasakan adanya sebuah kedamaian jiwa. Kadang hanya
duduk-duduk sendiri maupun bersama-sama temannya. Hingga ketiduran sampai
sore karena merasa nyaman dengan angin yang menyejukkan. Dimakam ini pula ia
mengenal sejarah panjang raja-raja demak dan para bangsawan yang meninggal
dunia.
Selain
itu beliau sering tinggal di masjid demak yang waktu itu banyak orang yang
melakukan iktikaf dan berziarah. Karena masjid tersebut telah dianggap memiliki
aura yang ccukup tinggi. Mengingat yang membuat masjid-masjid tersebut adalah
walisongo yang hidupnya tanpa pamrih untuk menyebarkan agama islam.
Kepergiannya
ke makam dan masjid itu sebenarnya sebatas bermain-main. Masih belum ada
pikiran yang cukup tinggi. Hal ini sesuai dengan anjuran gurunya agar lebih
dekat dengan makam sebagai pengingat, bahwa mumpung masih muda hendaknya
waktunya digunakan untuk kebaikan sebelum meninggal dunia.
Sedangkan
sering datang ke masjid demak sesuai dengan perintah gurunya agar nantinya
lebih dekat kepada allah. Mumpung masih muda hendaknya beribadah sebelum tiba
waktu tua. Juga untuk meningkatkan keimanan terhadap allah SWT. Hal ini
mendapat dukungan dari orangtuanya yang memang ketika masih muda pernah
melakukan.
Sementara
itu pada hari libur sekolah digunakan waktunya untuk bertamasya di laut yang
bersuasana sunyi. Selain memancing, juga naik perahu dan duduk-duduk dipohon
yang rindang, kemudian berlari-lari bersama teman-teman lainnya. Perasaan
senang menyelimutinya. Dalam pikirannya muncul perenungan betapa sangat besar
keagungan Allah SWT.
Di
hari libur sekolah lainnya digunakan untuk pergi kegunung menikmati keindahan
alam yang sejuk bersama teman-temannya maupun sendirian. Hal ini
digunakan untuk mengenal dari dekat tentang keindahan alam pegunungan.
Mengingatkota demak sangat dekat dengan daerah pantai. Bagi R. sumito
pergi ke gunung merupakan pengalaman yang menyenangkan bagi pikirannya maupun
tubuhnya. Ia merasakan hawa yang sejuk dan udara yang bersih dan sangat sehat
bagi paru-parunya. Oleh karena itu, ia merasa sangat bersyukur kepada Allah
SWT.
MASA SMA :
Setelah
lulus sekolah menengah pertama (SMP) R. sumito lalu melanjutkan sekolah ke SMA
demak guna menambah ilmunya. Ia merupakan sebagian kecil anak yang bisa
melanjutkan sekolah yang lebih tinggi. Guna mencapai cita-citanya. Bahkan
ketika duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA) R. sumito termasuk remaja
yang cukup kreatif dan berfikir supra rasional. Oleh karena itu, pada saat
liburan waktunya selalu digunakan untuk pergi kegunung , masjid bersejarah dan
makam-makam para raja dan bangsawan kerajaan demak bintoro. Ia sepertinya ada
yang menyuruh untuk mendatangi gunung, masjid dan makam-makam raja.
Perginya
R. sumito ke gunung, masjid bersejarah dan makam-makam para raja dan
keluarganya bukan hanya sekedar untuk bermain seperti waktu kecil, melainkan
memiliki tujuan yang cukup jelas. Yaitu melihat dan merasakan keagungan Illahi
Robi Pencipta Semesta Alam.
Dari
sinilah ia selalu berfikir, mengapa gunung itu diciptakan Allah. Kemudian
mengapa masjid demak itu berdiri dan ketika berada di makam-makam para raja dan
keluarganya muncul pertanyaan dlam dirinya. Mengapa orang yang pernah berkuasa
dan sakti itu akhirnya meninggal dunia. Pertanyaan-pertanyaan tersebut selalu
muncul dalam benaknya saat berada di tempat tersebut.
Dalam
kurun tiga tahun akhirnya pertanyaan itu terjawab dengan sendirinya, setalah
melalui perjalanan panjang olah spriritual dan bertanya kepada ulama dan
orang-orang yang mempunyai kewaskitaan. Di dukung lagi usianya yang semakin
dewasa dan matang dalam membaca tanda-tanda zaman.
Jawaban
pertanyaan seperti itu adalah gunung diciptakan Allah untuk umat manusiasebagai
sumber air bersih, penahan banjir, angin puting beliung, tempat tinggal
berbagai macam binatang dan sebagainya. Tapi jika di rusak, maka sudah barang
tentu akan membawa malapetaka bagi manusia itu sendiri. Seperti meninggal
akibat tertimbun longsoran gunung dan banjir banding. Karena manusia telah
melakukan perusakan terhadap gunung yang penuh dengan pepohonannya.
Kemudian
R. sumito menjawab, bahwa keberadaan masjid demak merupakan simbol dari berdirinya
pusat penyebaran islam di masa lalu. Masjid tersebut merupakan pusat dakwah
dari para wali penyebar agama islam di tanah jawa. Bahkan merupakan masjid
terbesar dan termegah pada waktu itu.
Sementara
makam-makam para raja dan keluarganya itu diartikan, bahwa selama hidup didunia
ini tidak boleh sombong takabur. Juga bila berkuasa tidaklah boleh bertindak
dzalim dan semena-mena terhadap rakyatnya. Karena tidak akan selamanya manusia
itu akan berkuasa. Suatu saat akan turun dari jabatannya, baik diturunkan oleh
musuhnya maupun disebabkan meninggal dunia.
Hamparan
makam-makam itulah yang memberikan pelajaran penting bagi R. sumito untuk hidup
lebih baik. Mumpung masih muda dan belum meninggal dunia waktunnya dipergunakan
untuk mencari ilmu dan berbuat baik kepada sesama manusia serta berkarya bagi
dirinya sendiri maupun untuk bangsa Indonesia.
Aktivitasnya
yang cukup padat, baik disekolah maupun di luar sekolah menjadikan R. sumito
tidak sempat pacaran sebagimana anak-anak muda waktu itu. Ia masih suka memikirkan
kehidupan alam dan masa depan yang harus diraih. Baginya pacaran itu tidak
penting. Karena di larang agama dan tidak sesuai dengan budaya masyarakat jawa
yang selalu menjaga norma-norma.
Idealisme
yang tinggi ketika duduk di bangku SMA membuat R. sumito tenggelam dalam
kegiatan spiritual yang tinggi. Ia tinggal di gunung selama seminggu. Kalau
sudah di masjid tidak ingin cepat-cepat pulang. Sebab menikmati iktikaf di
dalam masjid, baik pada saat siang hari maupun tengah malam. Sedangkan jika
berada di makam-makam para raja selalu melakukan semedi. Dalam dirinya selalu
terbayang keinginannya untuk mengembalikan kejayaan kesultanan demak bintoro
yang pernah jaya di masa lalu.
Bahkan
dirinya membayangkan jika nantinya telah dewasa ingin sekali melestariakan
budaya yang ditinggalkan oleh kesultann demak. Karena dirinya memiliki trah
atau keturunan raja-raja melalui Pangeran wijil dari demak yang makamnya ada di
laweyan kasunanan surokarto hadiningrat solo. Baginya hal itu bukanlah
mustahil. Insya allah keinginannya akan terkabulkan.
MASA MUDA :
Begitu
lulus dari SMA demak, R. sumito melakukan perjalanan spiritual ke berbagai
daerah di jateng. Ia tidak meneruskan kuliah ke perguruan tinggi
di semarang. Waktu itu memang banyak remaja yang tidak melanjutkan kuliah
ke perguruan tinggi. Kebanyakan setalah lulus SMA bekerja dan menikah.
Perjalanan
spiritual R . sumito pada awal dewasa ini sebagai pendalaman ilmunya yang
selama ini di milikinya. Ia mengibaratkan perjalanan spiritual ini sebagai
suatu kuliah tidak formal. Berbagai kesulitan selama perjalanan tersebut
dilalui dengan tabah. Hal ini menjadikan kekuatan batinnya semakin kuat dalam
menghadapi persoalan hidup.
Dalam
perjalanan spiritual inilah, R. sumito tumbuh menjadi seorang pemuda yang
matang dan dewasa lahir batin. Ilmu yang dimilikinya diamalkan kepada anak-anak
muda. Khususnya ilmu pencak silat tenaga dalam dan budaya. Cukup banyak
anak-anak muda yang belajar kepadanya tanpa harus membayar.
Pelajaran
silat yang diberikan itu mampu melahirkan pendekar-pendekar yang handal. Tapi
tidak sombong dan pamer kekuatan. Apalagi dipergunakan untuk tindak kejahatan.
Ilmu silat yang di ajarkan itu hanya untuk membela diri dari serangan
manusia-manusia jahat dan kesehatan badan. Sekali-kali ia memberikan pelajaran
tari kepada anak-anak muda, kemudian ditampilkan dalam sebuah pagelaran diatas
panggung terbuka. Banyak masyarakat yang mengagumi hasil karya seni tarinya.
Karena dinilai memiliki keindahan yang bernilai seni tinggi.
Selain
itu menggelar kegiatan seminar dan dialog tentang dimana letaknya kesultanan
demak bintoro. Dengan menghadirkan pakar-pakar sejarah dari Universitas
Diponegoro (UNDIP) Semarang jawa tebgah. Cukup banyak sekali tokoh
masyarakat dan cendikiawan yang menghadiri acara yang di adakan tersebut.
Karena dianggap misteri dan perlu di ungkap. Kepeduliannya terhadap keberadaan
keraton demak bintoro ini membawa R. sumito peduli terhadap masalah-masalah
kelestarian peninggalan-peninggalan Kesultanan Demak Bintoro. Diantaranya
adalah makam-makam bangsawan yang selama ini terbengkalai dan tidak medapat
perhatian dari pemerintah maupun masyarakat. Seperti makam Astana Gedhong Kenep
mangunjiwan.
Perhatiannya
terhadap makam Astana Gedhong Kenep ini karena R. sumito melihat kondisinya
sangat parah. Sebagian besar telah dijadikan persawahan. Sehingga bekas-bekas
makamnya sudah tidak nampak sekali. Hanya sebagian yang masih nampak dan utuh
yang bisa di pelihara. Karena sebagai salah satu bukti sejarah adanya
Kesultanan Demak Bintoro.
Ia
ingin penghilangan makam-makam keluarga raja Demak Bintoro ini berlangsung
terus, baik dilakukan oleh manusia maupun alam. Juga jangan sampai Masjid Demak
yang semakin tahun jumlahnya tinggal sedikit akibat penghilangan secara paksa
oleh pengurus Masjid Demak. Diantara makam yang telah di hilangkan adalah makam
yang berada di depan Raden Patah.
MENDIRIKAN
YAYASAN :
Latar
belakang inilah yang menjadikan R. sumito kemudian pada tahun 1999 mendirikan
Yayasan Keraton Glagahwangi Dhimak dengan tujuan untuk melestarikan Makam
Astana Gedhong Kenep Mangunjiwan Demak agar keberadaannya semakin baik dan ada
yang mengurus. Adapun kegiatan yayasan tersebut mulai melakukan penataan
terhadap makam itu dimulai sejak tahun 1992. satu persatu makam ditata dengan
baik dan rumput-rumput yang menutupi makam di hilangkan. Makam para pangeran
diberi cungkup agar tidak kehujanan. Hingga akhirnya makam itu tertata
dengan baik sekali. Tetapi sayangnya upaya melestarikan makam itu tersebut
mandapat tantangan dari sejumlah masyarakat yang memang tidak suka akibat
kurang mengerti niat baiknya. Kemudian muncul isu bahwa akan menyaingi makam
kadilangu demak, padahal sebenarnya tidak demikian.
Isu
inilah yang membawa dampak kurang baik bagi Makam Astana Gedhong Kenep. Tepatnya
tahun 1999 puluhan anggota ormas pemuda GP anshor Demak melskukan penyerbuan ke
lokasi Makam Astana Gedhong Kenep dengan melakukan pembakaran. Kemudian
makam-makam yang ada dirusak. Sehingga banyak bentuk makam yang terbuat dari
batu putih mangalami kerusakan yang cukup parah. Padahal makam itu tidak
bersalah. Melihat aksi pembakaran dan perusakan makam-makam pangeran dan
keluarga sultan membuat R. sumito hanya terdiam. Ia tidak melakukan perlawanan.
Dalam batinnya mengatakan kalau orang-orang yang melakukan pembakaran dan
perusakan makam itu belum tahu maksud dan tujuannya. Karena kalau dilawan
nantinya akan berakibat fatal. Ia hanya mendoakan semoga Allah memberikan
hidayah yang suatu saat akan sadar kalau Makam Astana Gedhong Kenep itu perlu
dilestarikan dan dijaga. Bukannya dibakar fasilitasnya dan dirusak makamnya.
Kemampuan menahan diri untuk tidak melakukan perlawanan terhadap orang-orang
yang melakukan pembakaran terhadap fasilitas makam itu merupakan pencapaian
tingkat tinggi spiritualitas R. sumito. Hal ini sebagai bukti bahwa dirinya
telah memilki ketinggian kesabaran menahan amarah.
Sejak
itu R. sumito tidak lagi mengurusi Makam Astana Gedhong Kenep. Makm itu
dibiarkan apa adanya terlantar. Karena percuma diurus kalau saja ada orang yang
tidak menyukai dan berani bertindak anarkis. Baginya melestarikan makam
bukanlah ada niatan bisnis, melainkan menguri-uri peninggalan kesultanan masa
lampau. Setelah tiga tahun terjadi pembakaran dan perusakan Makam Astana
Gedhong Kenep , R. sumito mendapat penghargaan dari AIMSH (America Institut
Manajemen Studi Hawai ) dengan gelar Doktor Honoris Causa dan mendapa uang
sebanyak 20 juta. Penghargaan ini sebagai penghargaan atas kepeduliannya
terhadap pelestarian situs benda-benda pusaka kerajaan Demak Bintoro, khususnya
terhadap Makam Astana Gedhong Kenep.
Baginya
penghargaam yang diberikan orang-orang luar negeri itu dapat menyejukkan hati.
Juga dapat meningkatkan semangat untuk ikut serta melestarikan benda-benda
cagar budaya bangsa Indonesia yang berserakan di Kab demak agar tidak
hilang. Perjalanan waktu terus berlangsung antara tahun 1999 sampai 2004.
kondisi makam semakin tidak terusus. Rumput-rumput makin meninggi. Tidak ada
orang maupun pejabat peduli terhadap makam tersebut. Kemudian menginjak tahun
2005 dan situasi negara stabil, ia bersama teman-temannya mulai memperhatikan
Makam Astana Gedhong Kenep dan melakukan pemeliharaan. Upaya pemeliharaan di
kompleks makam astana gedhong kenep itu mendapat sambutan yang cukup besar dan
orang-orang yang telah melakukan pembakaran dan perusakan mulai sadar. Mereka
tidak akan melakukan gangguan terhadap R. sumito yang betul-betul berniat baik
ingin melestarikan makam itu.
Selain
itu, masyarakat demak telah mengerti akn pentingnya keberadaan makam-makam
keluarga para bangsawan demak dan cucu raden patah di makam astana gedhong
kenep yang telah ada beberapa abad yang lalu. Mengingat ketika masih hidup
keluarga sultan itu memiliki jasa yang cukup besar terhadap perjalanan sejarah
bangsa Indonesia ini, khususnya Kesutanan Demak Bintoro.
Juga
kondisi situasi dan kondisi politik yang sempat memanas setelah lengsernya
presiden soeharto dari jabatannya kembali menjadi kondusif. Sehingga nuansa
panas yang membuat masyarakat mudah tersulut dan terprofokasi sudah tidak ada
lagi. Masyarakat memilih hidup tenang dan tenteram. Tidak ingin lagi terbawa
dalam situasi untuk bertindak anarkis di lingkungan sekitarnya sendiri. Yaitu
merusak makam bersejarah. Sedangkan orang-orang yang pernah melakukan
pembakaran terhadap fasilitas di dalam makam dan perusakan pada makam-makam
yang ada telah menyatakan diri telah sadar. Bahwa apa yang pernah dilakukan itu
telah melanggar Undang-Undang Cagar Budaya di Indonesia. Di antaranya adalah
mantan ketua GP Ansor Ashadi. Ia menyatakan diri secara sukarela tanpa
adanya peksaan telah bersalah. Tidak akan mengulangi lagi. Karena memang sangat
merugikan bagi diri sendiri maupun masyarakat. Bahkan siap untuk membantu
menjaga makam yang dad di lokasi Komplek Makam Astana Gedhong Kenep yang
lokasinya tidak jauh dari Masjid Demak.
Dalam
pengakuannya waktu itu sedang khilaf dan terprofokasi oleh orang-orang yang
tidak bertanggung jawab. Sehingga melakukan upaya perusakan dan pembakaran pada
makam Kompleks Astana Gedhong Kenep yang telah ditata R. sumito joyokusumo.
SURAT PERMOHONAN
MAAF
Assalamu;alaikum Wr.Wb
Bersama ini saya Ashadi mantan ketua GP ANSOR Kabupaten Demak,
beralamat di JL Kauman Utara RT 08 RW 01 Bintoro Demak bertindak selaku pribadi
maupun selaku mantan ketua GP ANSOR Kabupaten Demak tahun 1999.
Pertama-pertama saya sampaikan seperti tersebut di bawah ini :
1. bahwa benar adanya pada waktu itu sekitar pukul
11.00 WIB tanggal 31 Agustus 1999 di lingkungan Komplek Makam Ki
Agung Cokro Joyokusumo atau dikenal Pangeran Dhimak Kenep Mangunjiwan Kab demak
telah terjadi pembakaran dan penjarahan pada
Komplek Makam Ki Agung Cokro Joyokusumo yang dikelola oleh Yayasan Karaton
Glagahwangi Dhimak
2. bahwa benar pelaku pembakaran dan penjarahan Kompleks
Makam Ki Agung Cokro Joyokusumo tersebut dilakukan oleh massa dan
Banser GP ANSOR Kabupaten Demak
3. bahwa atas kejadian pembakaran itu dan penjarahan di
Kompleks Makam Ki Agung Cokro Joyokusumo tersebut telah merugikan pengelola
komplek makam, Yayasan Keraton Glagahwangi Dhimak
4. Bahwa setelah kejadian pembakaran dan penyerangan
terhadap Komplek Makam Ki Agung Cokro Joyokusumo tersebut telah menyadarkan
kami atas kekhilafan langkah institusi kami GP ANSOR Kabupaten
Demak terhadap Yayasan karaton Glagahwangi selaku pengelola
Oleh karenanya atas kerendahan hati yang tulus serta jiwa besar kami,
dengan ini :
“ kami menyatakan permohonan maaf yang setulus-tulusnya kepada keluarga
besar Yayasan Karaton Glagahwangi Dhimak atas terjadinya pembakaran dan
penjarahan Komplek Makam Ki Agung Cokro Joyokusumo. “
Demikian pernyataan permohonan maaf kami, yang telah kami buat atas
kesadaran dan kekhilafan institusi kami, tanpa paksaan dari pihat manapun.
Wassalamu’alaikum
Wr.Wb.
Demak.26-10-2001
Yang
menyatakan
Ashadi
DIKUKUHKAN MENJADI SULTAN
DEMAK :
Kondisi
dan situasi inilah yang menjdikan ia semakin bersemangat tinggi untuk kembali
menjaga dan memugar makam yang ada. Satu persatu makam diperbaiki dan
dibetulkan keberadaanya. Hingga akhirnya makam benar-benar seperti
aslinya. Ada rasa kebanggaan pada dirinya, karena dapat melihat makam
sudah kembali tertata rapid an dapat di ziarahi oleh orang-orang dari berbagai
daerah dan masyarakat sekitar.
Setelah
sekian tahun lamanya R. sumito menata dan melestariakan Makam Astana Gedhong
Kenep, beliau mendapat sambutan yang cukup baik dari masyarakat dan pemerintah.
Karena telah menunjukan niatannya murni untuk pelestarian budaya bangsa. Upayanya
ini kemudian mendapat bantuan moril dan spiritual.
Kemudian
untuk kegiatan melestarikan Budaya Bangsa Indonesia dan menguri-uri Makam
Astana Gedhong Kenep Mangunjiwan Kab demak itu, maka pada 22 maret 2007 ia
mendirikan Paguyuban Ahli Waris Sinuhun Agung Cokro Joyokusumo alias Pangeran
Dhimak. Tujuannya untuk mengangkat kemasyuran leluhur guna mencapai kemakmuran
bagi rakyat.
Seiring
dengan berkembangnya Paguyuban Ahli Waris Sinuhun Cokro Joyokusumo atau
Pangeran Dhimak, maka beliau bersama keluarga pindah rumah di dekat areal Makam
Astana Gedhong Kenep dengan tujuan akan dapat mengelola paguyuban tersebut
dengan maksimal dan sekaligus sebagai tempat secretariat. Dalam kurun waktu
yang tidak terlalu lama, maka paguyuban tersebut berkembang dengan pesat. Kegiatan-kegiatan
yang bersifat budaya berjalan lancer dan mampu memberikan pengertian tentang
pentingnya pelestarian budaya yang ada. Khususnya peninggalan Kesultanan Demak
Bintoro ini. Sehingga masyarakat memiliki kepedulian terhadap situs-situs
sejarah masa lalu.
Kepedulian
itu telah terwujud dalam pemikiran masyarakat Demak untuk mengetahui di manakah
letak Keraton Demak Bintoro dan tidak lagi mau merusak makam-makam tua yang ada
di sekitarnya. Kecuali pengurus Masjid Demak yang masih terus menghilangkan
makam-makam pangeran di sekitar Masjid Demak. Mungkin belum mengerti apa arti
pentingnya keberadaan makam para kaum bangsawan dan ulama-ulama masa lalu yang
berjasa terhadap kerajaan di sekitar masjid. Sepak terjangnya dalam
melestarikan budaya, R. Sumito Joyokusumo bersama Paguyuban Ahli Waris Sinuhun
Cokro Joyokusumo atau Pangeran Dhimak dalam upaya melestarikam pusaka dan
budaya Kesultanan Demak Bintoro di dengar oleh orang-orang luar negeri. Dari
sinilah ia mendapatkan berbagai penghargaan.
. . . .
Ikuti Prosesi Wisuda Sultan Demak Karaton Glagahwangi, Klik link berikut :
V PROSESI WISUDA SULTAN DEMAK KARATON GLAGAHWANGI
. . . .
Dimana Kesultanan Demak bergerak dalm bidang pelestarian budaya-budaya bangsa. Karena pelestarian budaya bangsa ini memang sangat diperlukan. Mengingat sudah banyak budaya dan pusaka-pusaka Kesultanan Demak yang hilang akibat alam maupun perusakan oleh masyarakat itu sendiri. Di sinilah R. sumito ingin menyelamatkan budaya leluhur yang masih ada.
V PROSESI WISUDA SULTAN DEMAK KARATON GLAGAHWANGI
. . . .
Dimana Kesultanan Demak bergerak dalm bidang pelestarian budaya-budaya bangsa. Karena pelestarian budaya bangsa ini memang sangat diperlukan. Mengingat sudah banyak budaya dan pusaka-pusaka Kesultanan Demak yang hilang akibat alam maupun perusakan oleh masyarakat itu sendiri. Di sinilah R. sumito ingin menyelamatkan budaya leluhur yang masih ada.
Bahkan
ingin sekali menggali peninggalan yang terkubeur dan hilang untuk dimunculkan
kembali. Beliau sendiri secara pribadi siap untuk menjalankan amanah untuk
melestarikan budaya Kesultanan Demak. Juga untuk menjaga kedamaian
berdasarkan Undang-Undang 1945 dan Pancasila. Karena hidup di dunia ini suatu
saat akan meninggal. Oleh sebab itu, mumpung masih hidup berbuat kebaikan bagi
bangsa Indonesia dan Kasultanan biar nantinya dapat di kenang dengan
baik.
Kemudian
sebagai wujud dari adanya Kesultanan Demak dan dirinya sebagai sultannya, maka
tiap tahun mengadakan pemberian penghargaan atau jumenengan kepada masyarakat
yang telah berhasil melestarikan budaya bangsa seprti yang dilakukan oleh
Sultan Ngayogyakarta Hadiningrat jogjakarta dan Susuhuna Surakarta Hadiningrat
di Solo Jawa Tengah. Untuk tahun ini telah diadakan tanggal 18-19 Maret 2010.
selain itu, pada bulan November 2010 menggelar pertemuan raja-raja se-Nusantara
dan juga nantinya akan dihadiri Sultan dari Brunei Darussalam danMalaysia. Hal
ini sebagai wujud dari eksistensi R. sumito sebagai Sultan Demak di zaman
sekarang ini. pertemuan raja-raja dan sultan ini di harapkan akan menjadikan
ajang silahturahmi. Kemudian membahas berbagai macam persoalan mesyarakat dengan
tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bagi rakyat dalam bidang ekonomi.
Sehingga akan terciptanya keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat secara
menyeluruh sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila
yang dirumuskan pendiri bangsa.
Keberadaan
kesultanan keraton glagahwangi dhimak saat ini memang belum ada istananya yang
besar. Namun telah di rancang dalam bentuk maket gambar gedung Keraton
Glagahwangi dhimak. Bangunannya nanti tidak jauh dari Makam Astana Gedhong
Kenep. Tapi tidak akan menghilangkan makam yang ada.
Keratin
Kesultanan Dhimak ini nantinya akan menjadi pusat kebudayaan kesultanan. Semua
masyarakat dapat berkunjung sebagaimana keika berkunjung di dalam Keraton
Ngayogyakarta Hadingrat (DIY) dan Keraton Surakarta Hadiningrat Sola Jawa
Tengah. Nantinya juga sebagai tempat pertemuan para raja seluruh Nusantara.
Juga
di gunakan sebagai tempat seminar dan diskusi oleh kalangan pelajar maupun
masyarakat luas tentang kebudayaan masa lalu yang pernah ada dan dihasilkan
Kesultanan Demak di masa lampau. Sehinggga diharapkan akan menumbuhkan cinta
akan kebudayaan Demak yang telah lama hilang sebagai akibat perpecahan di
antara keluarga Kesultanan Demak Bintoro di masa lalu. Munculnya Kesultanan Demak
yang baru
akan membawa masa depan yang lebih baik
dan akan terlestarikannya budaya Kesultanan Demak. Sehingga akan muncul kembali
kebesaran dan kejayaan Kesultanan Demak Bintoro.
===
14 Komentar :
14 Komentar :
Ki Ageng Similikithi 19 Januari
2012 18.50
Ingin
mendapatkan info lebih banyak tentang kesultanan Demak. Saya pribadi ingin membantu
melakukan sesuatu yang dimungkinkan untuk kelestarian kesultanan2 di Nusantara,
terutama peran kesultanan dalam tata sosial dan kebudayaan. Dan mengembangkan
dukungan masyarakat luas demi kelstarian kesultanan
Brawijaya 31 Maret 2012
20.46
Maaf,
baru tahu kalau Demak masih punya Raja...selamat, semoga kelestarian budaya nusantara
khususnya Demak dpt berlangsung selamanya^^
Dalijo 5 Oktober
2012 17.45
cari
sensasi... Kesultanan demak dah bubar
Pantes
sama namanya DALIJO anaknya DALIMIN
FARID WAHYU 22 Oktober
2012 23.19
dari trah mana anda berani
mengaku-ngaku keturunan kasultanan DEMAK...
Anda saja yang mengada ngada,benar makam anda di bakar karena kesalahan anda sendiri,hanya orang biasa ja dah berani mengaku keturunan trah kasultanan Demak,apalagi jadi Sultan Demak..Mustahil...
Kebohongan besar........
Anda saja yang mengada ngada,benar makam anda di bakar karena kesalahan anda sendiri,hanya orang biasa ja dah berani mengaku keturunan trah kasultanan Demak,apalagi jadi Sultan Demak..Mustahil...
Kebohongan besar........
Ini orang gak mengikuti
perkembangan, asal jeplat mulutnya. Tolong kunjungi tautan youtube berikut ini,
Srisultan Suryo Alam Joyo Kusuma diwisuda oleh Prof DR Ir H Munandar Wijaya
Kusuma SH KHK ( Prabunoto XI ) Tolong dilebarkan MATAMU :
https://www.youtube.com/watch?v=Onx8Oe1vs9E
https://www.youtube.com/watch?v=Onx8Oe1vs9E
Anda
ingin bukti yang lain, tunggu upload ke youtube, Liputan TVRI-Semarang bersama
Dampalcom pada tanggal 20 - 21 Pebruari 2014 dikraton glagahwangi dhimak
Agus blog 23 Januari 2013
00.45
bagus ne catatan sejarah,
tapi kok yang melantik jadi sultan malah orang malay sih, bukan dilantik
langsung oleh presiden, atau sultan2 yg ada di tanah air... #bikin bingung#
tapi kok pake blog gratisan ya
harusnya kalo dah kesultanan bikin web yg berbayar kan tambah bagus...
tapi kok pake blog gratisan ya
harusnya kalo dah kesultanan bikin web yg berbayar kan tambah bagus...
Pantes
saja kalau AGUS BLOG menanyakan, yang melantik DYMM Srisultan Joyo Kusumo kok
orang Malaysia, karena agus blog belum tahu sejarahnya, DYMM Srisultan
Notobroto itu keturunan Kraton Demak, begitu nda. Kalau kurang jelas dating
saja ke Glagahwangi.
ardianblog.com 27 Juni 2013
23.27
kalau
betul anda itu sultan demak pusaka demak apa yang kamu punya?
Kalau
mau tanya pusaka, jangan di web susah jelaskannya, datang saja di Balai Witono
Jl Pangeran Demak No.100 Demak, nanti anda bisa melihat dengan mata kepala
sendiri tanpa cerita orang lain, disana CLURIT juga ada, nda.
Kalau
saya ceritakan kejadian yang sesungguhnya, anda lebih tidak percaya lagi, bahwa
pusaka milik Keraton glagahwangi setiap saat, kembali ke kraton glagahwangi (
ini cerita khayal yang benar-benar terbukti, dan sudah banyak pusaka keraton
yang kembali ) bingung kan ?
Satria semesta 31 Desember
2013 22.36
maff
kanjeng sultan,komen2 di atas ko g da yg d jwb y?
===
Selasa, 10 Januari 2012
KUMPULAN ALBUM-ALBUM FOTO ACARA KERATON
BERIKUT INI ADALAH KUMPULAN FOTO-FOTO YANG ADA
DALAM ARSIP KAMI :
Diposkan
oleh DYMM.SRI SULTAN SURYO ALAM JOYOKUSUMO di 06.21 4
komentar:
MENU WEB DAMPALCOM SUARA KRATON ( KARATON GLAGAH WANGI ) :
4 komentar:
Posting Komentar